(3 langkah untuk mengembangkan talent di tim anda)
Dua minggu yang lalu kami sekeluarga berkesempatan menjenguk seorang teman dan makan malam di rumah mereka di Kuala Lumpur.
Kami mengenal William sekeluarga (bukan nama sebenarnya) pada saat kami tinggal di Beijing.
William memulai set up sebuah perusahaan di Beijing, dan tiga tahun kemudian William memutuskan untuk memindahkan seluruh keluarganya ke Kuala Lumpur.
"Why" saya bertanya.
William pun menguraikan dua jawabannya:
Pertama dia memang ingin memperluas bisnisnya dan memulai membuka market baru di Kuala Lumpur.
Kedua , memang dia ingin mengembangkan dan mendidik anak anak buahnya di China.
Jadi ternyata pada saat dia membangun bisnisnya di China dia sudah berfikiran bahwa dia mempunyai dua objective:
- build his business
- develop his people
dan itulah mengapa dia pergi ke Malaysia.
Lebih lanjut William bercerita ...
Selama 3 tahun pertama William membangun bisnisnya, mengembangkan productnya, melakukan presentasi ke customernya dan men-deliver service nya ke customernya ...
Selama itu dia selalu mengajak anak buahnya untuk melihat apa yang dia lakukan sambil William mengajari mereka.
Istilah kerennya "I DO, YOU SEE".
William melakukan itu selama 3 tahun.
Bisnisnya mulai berkembang pesat.
Dan kemudian William melakukan langkah berikutnya.
William akan menyuruh anak buahnya mengembangkan product baru, melakukan presentasi ke customer dan men-deliver product itu.
William akan melihat mereka melakukan itu.
Dan hanya melihat, mengobservasi dan mencatat. Nanti akan ada waktu yang tepat bagi William untuk memberikan feedback.
Bahasa kerennya adalah "YOU DO, I SEE"
Makanya William bisa tinggal di Kuala Lumpur dan hanya perlu pergi ke Beijing 1-2 minggu dalam sebulan.
William berencana akan melakukan ini selama 3 tahun.
Setelah itu , di phase berikutnya William berencana untuk semakin jarang pergi ke Beijing, semoga bisnisnya di Beijing bisa berjalan auto-pilot, dan dia bisa focus mengembangkan bisnisnya di Malaysia.
Istilah kerennya adalah "YOU DO IT BY YOURSELF"
Jadi ternyata intinya , William melakukan konsep ini untuk mengembangkan anak buahnya
1) First step: I DO, YOU SEE
2) Second step: YOU DO, I SEE
3) Third step: YOU DO IT BY YOURSELF
Wow, that is so simple!
And yet it is so effective!
Saya sendiri selalu melakukannya dalam mengembangkan anak buah saya.
Dan itulah kenapa di manapun saya bekerja, pada saat saya dipromosikan atau pindah ke perusahaan lain, bos saya TIDAk PERNAH harus mencari kandidat dari luar. Karena saya selalu mendevelop anak buah saya sendiri.
Difficult? Yes.
Impossible ? No!
Kita bahas dulu yuk, bagaimana menerapkan hal ini dalam pekerjaan kita sehari-hari.
3 STEPs TO DEVELOP YOUR TALENTS
1. I DO, YOU SEE
Pada step ini anda mengajak anak buah anda ke mana mana, dan dia harus melihat, mengamati, mengobservasi dan mencatat apapun yang anda lakukan.
Jadi misalnya anda harus presentsi ke Board of Directors tentang rencana anda untuk mengimplementasikan sesuatu, ajak anak buah anda. Bilang ke Direksi yang lain bahwa anak buah anda nanti akan me-lead implementsinya.
Let him watch you. Make sure you bring him in your important meeting. This is the first important step in developing him.
2. YOU DO, I SEE
Nah, pada level kedua, anda harus menyuruh dia melakukannya.
Tetapi sebelumnya anda harus meng-coaching dia berkali kali.
Kemudian pada rapat direksi (atau rapat
penging) berikutnya dia yang akan presentasi.
What can you do?
Watch, observe, take note.
Ingat , jangan interupsi dia. Jangan menyangkal dia. Bahkan jangan menambah penjelasannya.
Let him run the show.
Dan di sinilah terjadi perdebatan internal yang sulit di dalam pikiran anda.
Anda terbiasa melakukannya. You are good at that.
Dan sekarang anda harus membiarkan seorang pemula (anak buah anda) untuk melakukannya seorang diri?
Tapi memang itu yang harus anda lakukan.
Kalau enggak anda tidak akan pernah men-develop mereka. Harus tega! Harus berani melepas mereka sendiri!
Itulah kenapa sedikit sekali pemain sepakbola hebat yang menjadi pelatih sepakbola hebat.
Karena waktu mereka menjadi pelatih mereka begitu frustasi, gatel, gemeteran waktu tidak boleh lagi menendang bola.
But the job is different now. Pemain bola nendang bola. Pelatih bola mengatur stragety.
Sama, anda juga harus berani melepas anak buah anda maju sendiri. Dan anda hanya melihat dan mencatat!
Untuk kemudian memberikan feedback di hari berikutnya.
3. YOU DO IT BY YOURSELF
Setelah anda melalui phase 2, dan continuously memberikan feedback , sekarang anda masuk ke phase 3. Membiarkan anak buah anda melakukannya sendiri, dan anda pun tidak boleh masuk ke ruang meeting atau terlibat dalam proses itu.
You have to trust your team to do it. Trust itu percaya, berarti anda tidak boleh sering sering mengontrol dan menanyakan statusnya.
Ingat ini step 3, mestinya anak buah anda sudah cukup jago, dan mereka bisa dipercaya.
Seperti William dalam cerita di atas yang pada step ketiga tidak perlu datang ke Beijing dan hanya tinggal memonitor dari jauh.
Apakah William tidak khawatir? Off course! Bisnisnya sedang bagus bagusnya dan kalau dia tinggal siapa tahu anak buahnya akan lalai dan menghancurkan bisnisnya.
Resiko itu akan selalu ada.
Tapi dia tetap harus berani menyerahkan beberapa urusan kepada anak buahnya. Kalau tidak waktu William juga akan tersita oleh urusan urusan yang seharusnya bisa diserahkan ke orang lain.
Dan ingat, seharusnya resikonya kecil. Karena
ini hanya anda
lakukan di step 3, dan seharusnya anak buah anda sudah melampau phase 1 dan phase 2.
So, stop micro-managing them!
Jadi ingat ya the 3 simple steps to develop your team members:
1) I DO, YOU SEE
2) YOU DO, I SEE
3) YOU DO IT YOURSELF
Selamat mempraktekkan dan selamat mencoba
0 comments:
Post a Comment