Menu
Loading...
Wednesday, December 14, 2016

AFTER A STORMY WEATHER IN THE OCEAN, A GREAT SAILOR IS BORN

(Seorang pelaut handal hanya dilahirkan setelah mengarungi samudra yang penuh badai)

Minggu lalu saya pergi ke Makasar bersama beberapa teman untuk menjadi speaker di sebuah seminar di sana.

Pada siangnya saya mendengarkan presentasi seorang teman saya yang sekarang menjadi Direktur di sebuah perusahaan nasional ternama.

Sebut saja  namanya  Lydia (bukan nama sebenarnya).

Lydia lahir di Jawa Timur, dan setelah menamatkan SMA nya dia pun kuliah di Teknik Industri ITB.

Dalam presentasi itu Lydia   

menceritakan bagaimana dia memimpin perubahan budaya di perusahaan nya. Perusahaannya adalah sebuah perusahaan nasional dengan belasan ribu karyawan dan perusahaannya harus bertransformasi dari business model lama yang tradisional menjadi business model yang baru di era digital.

Padahal banyak karyawannya yang hanya berijasah SMP atau SMA dan berasal dari kampung-kampung di Jawa Tengah sana.

Bayangkan mengubah budaya dan perilaku kerja ke era digital, kepada mereka. It must be challenging ... extremely challenging.


Padahal sebelumnya Lydia lebih banyak bekerja di perusahaan asing yang lebih profesional dan tentu saja karyawan karyawan nya lebih maju, berarti tantangan yang dia hadapi tidak seberat sekarang.
Dulunya Lydia dibesarkan dan dididik di beberapa perusahaan asing yang berasal dari Eropa dan bergerak di bidang consumer goods.

Pada saat Lydia memutuskan untuk memasuki perusahaan lokal seperti ini, hampir semua temannya bertanya,"Ngapain ke sana? Bukannya di sini sudah enak? Bukankah kerja di perusahaan asing yang lebih professional itu lebih enak? Mengapa mesti cari masalah?"


That's exactly the points.
I know Lydia (and I can read her mind).
Lydia memang mencari masalah!
Karena Lydia tahu bahwa setelah kita bisa memecahkan masalah dan memperbaiki situasi , maka kemampuan akan meningkat, pengalaman akan meningkat (dan gaji juga akan meningkat 😁).
That's the only way to progress.

Di Makassar kami mendengar banyak cerita tentang legenda pelaut pelaut Bugis dan Makassar. Pelaut-pelaut mengerti bahwa laut yang handal hanya dilahirkan nah setelah melalui samudra yang penuh dengan topan dan badai. Jadi kalau pelaut itu menghadapi samudera yang penuh badai mereka bersyukur karena berarti mereka menghadapi ujian untuk menjadi pelaut yang handal. Mentality inilah yang juga dipunyai oleh Lydia.


Dan hal yang sama sering dialami teman teman saya, pada saat mereka mau pindah, teman teman yang lain banyak yang bilang,"Ngapain ke sana? Bukannya di sana lagi banyak masalah?"
Exactly, kalo lagi gak ada masalah ngapain juga perusahaan itu mau merekruit anda?
Dan juga, apakah anda mau enaknya? Mau pindah ke tempat kerja yang gak ada masalahnya (dan berpikir anda akan digaji tinggi)? What are thinking? Memang ini perusahaan siapa?

So, Lydia is right, dengan memilih pekerjaan di perusahaan lokal, keluar dari zona nyaman dan memulai karier baru untuk melengkapi pengalamannya. 
Karena dia tahu pengalaman, perjuangan yang keras, dan pengorbanan yang berat itulah yang akan membuatnya menjadi lebih hebat lagi di masa depan.

Jadi apa yang kita bisa pelajari dari Lydia dan kita bisa terapkan sehari-hari ...

1) DEFINE YOUR CAREER GOAL AND ASPIRATIONS
Canangkan cita cita anda? What do you call a sukses?
Jangan meniru orang lain. Anda mempunyai cita cita sendiri dengan kekuatan anda sendiri. Jangan mencoba menjadi orang lain. Jadilah diri anda sendiri, tapi asahlah dan latihlah diri anda agar anda menjadi yang terbaik dalam hal yang anda lakukan dan tekuni.


2) MAKE AN INVENTORY OF YOUR CURRENT SKILLS AND COMPETENCES
Buatlah daftat kompetensi, kemampuan dan pengalaman yang anda punya.
Inventory ini akan berguna bagin rencana pengembangan karier anda.


3) EXPLORE and FIND OPPORTUNITY THAT WILL COMPLEMENT YOUR EXPERIENCES
Nah, mestinya anda harus mengembangkan karier anda , anda harus menambah pengalaman dan kompetensi anda kan?
Di sinilah anda harus explore dan mencari opportunity lain yang akan menambah qualification anda.


4) DON'T CHOOSE A JOB BECAUSE IT IS COMFORTABLE
Pada saat anda memilih pekerjaan baru, jangan memilihnya karena suasana yang lebih nyaman atau gajinya yang lebij tinggi.
Pilihlah karena pekerjaan baru itu membuat anda bertambah tanggung jawabnya, kontribusi anda pada perusahaan dan terutama karena banyak hal hal baru yang anda bisa pelajari (dari industry nya, dari Perusahaannya, dan juga dari teman teman dana boss di tempat baru).


5) RE-EVALUATE REGULARLY, RE-IMAGINE and RE-DEFINE YOUR PLAN

Be flexible, because the world is changing.
Kita bisa saja bikin plan cuma harus siap untuk selalu mengevaluasi dan mereview.
Buatlah FLAN, flexible plan!


6) Find your values and purpose of life
At the end yg akan terus mengikat diri kita sebagai individu dalam menentukan dan memutuskan apa yang penting, dimana dan bagaimana kita akan bekerja dan  berkarya adalah our "values and purpose"
- "Why you are doing what you are doing" adalah menunjukkan identitas tentang siapakah diri anda yang membedakan anda dengan orang lain, mencerminkan nilai-nilai apa yg anda yakini dalam hidup anda yg anda akan terus jaga apapun yang anda lakukan
- "why you are going where you are going" adalah menunjukkan tujuan hidup anda, apa yang memotivasi anda setiap hari bangun pagi untuk melakukan aktivitas tertentu atau mencapai sesuatu.
Pada akhirnya you would become a great sailor that you really want to be, that's your own calling!Anda harus berpegang pada your values dan purpose of life, sehingga anda akan merasakan arti hidup dan kepuasan yang sesuai dengan nilai-nilai anda, yang belum tentu sama dengan nilai-nilai yang dianut orang lain. 

Maka jangan dengarkan teman teman anda, mereka tidak mengerti cita-cita dan mimpi anda di masa depan.
Dengarkan hati nurani anda dan lakukan yang terbaik bagi anda sendiri.
That's your choice.
That's your career.
That's your life.

Share this article with your friends.

0 comments:

Post a Comment

 
TOP