SWOT |
Perubahan situasi pasar belakang ini banyak disebabkan oleh adanya
perubahan kebutuhan pembeli, teknologi yang semakin berkembang,
berubahnya kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan antar
produsen.
Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah
pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah
ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk
menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi
biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.
Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru,
kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan
ini mnciptakan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani
pasar.
Sebelum membahas tentang analisis pasar, alangkah baiknya untuk
mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi pasar. Orientasi pasar
secara umum ada dua jenis. Pertama untuk memenuhi kebutuhan atau market
driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan berita, kirim pesan, dll.
Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar, market
driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan
video call, tetapi dengan edukasi produk kini sudah menjadi kebutuhan.
Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan
antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia
internet. Kata kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi
dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang bersifat niche.
- Analisa Pasar
Pasar hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat
dianalisis secara tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar
adalah harus terdapat orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan
tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat memuaskan kebutuhan ini.
Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu membeli produk yang
memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Pasar produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah
kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens,
2000). Istilah produk menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan.
Defenisi ini memadukan manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan
keinginan yang hampir sama terhadap suatu kategori produk yang dapat
memuaskan keinginan tersebut.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar :
- Luas Pasar
Luas pasar bagi perusahaan tidak selalu berarti
penjumlahan seluruh
populasi penduduk. Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi
pasar. Populasi pasar (Market population) atau sering disebut sebagai
potensial pasar adalah keseluruhan permintaan terhadap produk tertentu
pada wilayah dan periode waktu yang berbeda pula. Tidak semua potensi
permintaan tersebut mampu dicapai (accesable) atau
dilayani oleh industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis).
Dan juga tidak semua total pasar tersebut sesuai dengan kapasitas total
perusahaan maupun tujuan perusahaan, bagi pasar potensial ini merupakan
bagian pasar yang tersedia (available market) bagi perusahaan. Dari
potensi pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat
dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena diperlukan beberapa
persyaratan tertentu, misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan
lagi pasar yang tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan
(qualified available market) tertentu. Meskipun demikian, bagian pasar
yang tersedia tersebut itupun masih pula
diperebutkan oleh pesaing-pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi,
bagian pasar yang dilayani (served marked) perusahaan akan menjadi
kecil. Dan juga tidak semua bagian pasar yang dilayani akan menjadikan
sasaran (target) pasar bagi perusahaan sesuai dengan kemampuan maupun
tujuan perusahaan. Bagi pasar (target market) yang akan dilayani
perusahaan adalah sasaran
yang merupakan rencana penguasaan pasar. Akan tetapi dalam realisasi,
dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah dari
rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang
direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang dapat
dipenuhi oleh keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan
perusahaan atas pasar (market share).
- Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar
yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan
dengan penjualan seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang
sejenis) dikenal sebagai Market Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa
market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan terhadap
keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu
sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan dinyatakan dalam angka
prosentase. Atas dasar angka tersebut dapat diketahui kedudukan
perusahaan dan juga
kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga seringkali tingkat market
share dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart keberhasilan
pemasaran perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya.
Market-Share yang merupakan indikator perusahaan yang mampu menjelaskan
tentang :
- kemampuan perusahaan menguasai pasar.
Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu indikator
keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau
meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti
juga dianggap sebagai keberhasilan perusahaan.
- Kedudukan (posisi) perusahaan di pasar persaingan. Berdasaar tingkat market share,
kedudukan masing-masing perusahaan dapat
dilakukan urutan atau rangkingnya dalam pasar persaingan. Secara
berturut-turut posisi perusahaan dapat dibedakan sebagai : Marker
Leader, Challenger, Follower, dan Market Nicher. Perlu memilih dan
menentukan perusahaan-perusahaan lain yang dianggap
sebagai pesaing perusahaan. Rasio ini, dikenal sebagai Relative Market
Share adalah lebih realistis.
- Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threat). Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi.
Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT
(Rangkuti, 2005:19).
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matriks SWOT atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman
Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi,
untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan,
kelemahan, peluang atau ancaman (Tripomo, 2005:118).
- Kekuatan (Strenghts) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
- Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman.
- Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan.
- Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara
faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan
kelemahan (Rangkuti, 2005:19).
1. Analisa lingkungan eksternal
Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi
memanfaatkan peluang yang ada dan meminimumkan ancaman potensial yang
akan dihadapi suatu perusahaan. David (2000) membagi kekuatan eksternal
kedalam lima kategori yaitu kesadaran ekonomi, kekuatan sosial
(termasuk didalamnya budaya, demografi dan lingkungan). Kekuatan
politik, kekuatan teknologi dan kekuatan pesaing.
Salah satu bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat dilakukan
dengan menggunakan matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys
Summary). Menurut David (1997), matriks EFAS digunakan untuk
mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data eksternal dikumpulkan untuk
menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi , sosial ,
budaya, demografi, lingkungan, politik, peraturan pemerintah, hukum,
teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada.
2. Analisa Lingkungan Internal
Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi
perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan
Wheelen, 2000). Hal ini sangat berpengaruh terhadap strategi yang
dijalankan perusahaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pearce dan
Robinson (1997) bahwa analisa internal adalah pengertian mengenai
pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan
peluang dan ancaman yang ada di lingkungan.
Dalam penyusunan analisa lingkungan internal yag menyangkut kekuatan dan
kelemahan organisasi, dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks
analisa lingkungan internal IFAS (Internal Factors Analisys Summary)
untuk mengidentifikasi faktor strategi internal. Matriks IFAS digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa fungsional
perusahaan misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem
informasi, dan produksi (David, 1997).
B. Analisis Pesaing
a. Definisi Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang
dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat.
Manusia pesaing adalah orang - orang yang secara sadar berlatih dan
bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan persaingan itu. Persaingan
yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan
bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta.
Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup
rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi
sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan
dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus
menghancurkan. Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri untuk
selalu survive dalam kehidupan yang keras ini.
Kelihatannya mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang
sederhana. Namun cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan
sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin untuk
dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi
baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet
pelanggan sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan
lama, dan juga bagaimana cara mematikan laju perkembangan
pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan
yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus
mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing :
- Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
- Harga yang ditawarkan
- Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
- Promosi yang dijalankan
- Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara :
- Mengidentifikasikan pesaing
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi :
- Jenis produk yang ditawarkan
- Melihat besarnya pasar yang dikuasai
- Identifikasi peluang dan ancaman
- Identifikasi keunggulan dan kelemahan
- Menentukan sasaran pesaing
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
- Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam menghambat laju pesaing.
- Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi
tersendiri untuk mematikan lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing :
- Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
- Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap kelemahan yang dimiilki lawannya.
- Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang lengah.
- Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
- Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
- Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut :
- Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
- Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.
- Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan
- Menentukan sasaran pesaing
Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka
perusahaan dapat mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan akan ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas,
diam, dan berusaha mempelajari lebih dahulu baru membalas.
Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara
melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang
kompetitif. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu
posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar mengetahui siapa
pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan :
1. Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara
langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres
Tea.
2. Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak
hanya satu produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya
industri teh dalam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu
pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama.
Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt,
dan lain-lain.
4. Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada semua industri,
misalnya antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Limalingkungan generik yang menguraikan batas struktur industri adalah sebagai berikut :
1. Pasar yang baru muncul (Emerging)
Merupakan industri yang baru dibentuk atau dibentuk kembali dengan
adanya penciptaan beberapa faktor seperti tekhnologi baru, perubahan
kebutuhan pembeli, dan identifikasi atas kebutuhan yang terpenuhi oleh
pemasok.
2. Pasar yang terpecah (Frgmanted)
Pada jenis industri ini, tidak satu pun perusahaan yang memiliki posisi
yang kuat dalam hal pangsa pasar atau pengaruh. Biasanya, industri ini
dibentuk oleh sejumlah besar perusahaan yang relatif kecil.
3. Transisional (Transitional)
Industri ini berubah dari tahap pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang ditampilkan oleh daur hidup produk industri.
4. Pasar yang menurun (Declining)
Pada jenis industri ini, penjualan sedang menurun. Kategori industri
tidak bergerak sesuai siklus dan karenanya penjualan naik dan turun
setiap saat. Lebih baik hal ini benar-benar dihilangkan daripada
mengalami penurunan yang bersifat sementara.
5. Global
Perusahaan dalam kategori ini bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri mobil, ban, dan sebagainya.
Dengan kata lain, analisis pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang.
b. Identifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan
yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan
lengkap. Peta persaingan ini digunakan untuk analisa pesaing secara
tepat sasaran dan tidak salah arah. Langkah pertama adalah dengan
mengidentifikasi seluruh pesaing yang ada. Identifikasi pesaing meliputi
hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam.
Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar
produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan
siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga
berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan
datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan
melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus
mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing.
Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa
yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang
ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan
datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan
peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah
yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan
masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari
tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan
kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam
hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta
promosi.
c. Menentukan Sasaran Pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing
dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang
memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR, bank
syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki
produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan
yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos
giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau
dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita
perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target
mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba,
memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga
mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba
jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan
mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan
melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya
melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui
apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya,
meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup
gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai
contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam mempromosikan
produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu
sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat
dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya
operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki
adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan cara
mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik
pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan
berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya,
produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah
jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
d. Identifikasi Strategi Pesaing
Ada beberapa macam strategi yang dijalankan, antara lain :
1. Strategi pemimpin pasar
Mayoritas industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai
pemimpin pasar.Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar
produk yang relevan. Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya,
pada umumnya mencakup perubahan harga, pengenalan produk baru,
pencakupan saluran distribusi dan intensitaas promosi.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini
mendorongnyauntuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan
harus menemukan cara untuk mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan.
Kedua, perusahaan harus menjaga tingkat pasar yang dikuasainya dengan
cara bertahan maupun menyerang dengan baik. Ketiga,berikutnya nanti
perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya meskipun luas
pasar tidak berubah.
Bila pasar berkembang, biasanya perusahaan dominanlah yang memperoleh
manfaatterbanyak. Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari
pemakai baru, kegunaanbaru dan penggunaan yang lebih banyak atas
produknya.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus
melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya.
Pemimpin bagaikan gajah terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu
oleh kawanan lebah. Lebah terbesar terus menerus menganggu gajah si
pemimpin.
Pemimpin harus dapat melakukan inovasi secara berkesinambungan. Pemimpin
pasar menerapkan “prinsip militer tentang penyerangan”. Pemimpin
memegang prakarsa, menentukan laju dan memanfaatkan kelemahan musuh.
Pertahanan terbaik adalah menyerang dengan baik.
Sasaran strategi bertahan adalah untuk mengurangi probabilitaas
serangan, mengalihkan serangan daerah yang kurang berbahaya, dan
memperkecil intensitas. Setiap serangan mungkin saja berbalik
memperkecil laba yang akan diperoleh.tetapi jumlah pengurangan tersebut
sangat ditentukan oeh bentuk tanggapan atau reaksi yang paling tepat
dalam penetapan harga dan serangan lainnya.
Strategi pemasaran merupakan salah satu bagian yang terpenting dan
mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat terhadap kelancaran arus
barang dan jasa yang dimulai dari produsen sampai ke konsumen akhir yang
dapat menciptakan permintaan yang begitu efektif.
Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik
mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan
situasi persaingan akan membantu manajemen untuk memutuskan di mana akan
bersaing dan bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada
setiap pasar sasaran. Untuk mempersiapkan strategi pemasaran efektif,
perusahaan harus mempelajari pesaing aktual dan potensialnya. Perusahaan
perlu mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola
reaksi pesaing.perusahaan juga perlu mengetahui bagaimana merancang
system intelijen kompetitif yang efektif, pesaing mana yang akan
dihadapi dan mana yang akan dihindari.
2. Strategi penantang pasar
Perusahaan-perusahaan yang menempati urutan kedua biasa disebut
“runner-up” atau “penyusul” (trailing firm). Perusahaan runner-up ini
bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka dapat menyerang
market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar
merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang pasar
atau Market Challenger. Atau mereka dapat memilih bersikap “nrimo”,
tidak menggoncangkan pasar dan disebut “Market Follower”.
Suatu langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah
menetapkan sasaran strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan
penantang di pasar ialah peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran
tersebut dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan profitabilitas
yang lebih tinggi.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih salah satu jenis perusahaan :
• Perusahaan menyerang pemimpin pasar.
• Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil yang kurang
berhasil serta kekurangan dana.
Ada lima strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :
- Serangan Frontal. Penyerang dikatakan melakuakan serangan frontal bila ia mengerahkan massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang kekuatan lawan daripada titik kelemahan lawan.
- Serangan Melambung (Flank Attack). Daerah yang diperkirakan akan diserang selalu
memiliki pasukan yang terkuat. Itulah sebabnya daerah sayap dan belakang
sering lemah, sehingga merupakan daerah sasaran musuh. Prinsip pokok
dari serangan yang modern ialah “kosentrasi kekuatan untuk menyerang
kelemahan”.
- Serangan Mengepung (Encirclement Attack). Merupakan kebalikan dari serangan sisi,
maka serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan.
- Serangan Lintas (Bypass Attack). Serangan jenis ini adalah strategi menyerang yang paling tidak langsung serta menjauhkan diri dari stiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran pesaing.
- Serangan Gerilya. Khusus bagi perusahaan-perusahaan kecil, terutama yang kekurangan modal yang ingin menyerang pasar, ada pilihan yang tersedia, yaitu serangan gerilya. Perang gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus pada berbagai wilayah lawan. Tujuannya mengganggu dan mengacau lawan dan akhirnya memperoleh tempat berpijak yang tepat.
3. Serangan pengikut pasar
Tidak semua perusahaan nomor dua berniat menantang perusahaan yang
memimpin pasar. Usaha untuk merebut konsumen milik para pemilik pasar
tidak pernah dianggap enteng oleh mereka ini. Bila tindakan perusahaan
yang menantang itu berupa penurunan harga, jasa pelayanan yang lebih
baik atau tambahan penampilan produk, maka denga cepat pemimpin pasar
akan menandinginya untuk melumpuhkan serangan.
Perusahaan pengikut selalu merupakan sasran utama dari serangan yang
dilancarkan oleh perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya
selalu menekan rendah biaya produksinya dan mengangkat kualitaas produk
dan pelayanannya. Begitu juga, dia harus cepat memasuki pasar baru,
begitu peluang terbuka. Ada tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan :
- Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai perusahaan pemimpin pada banyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran. Pengikut, tampaknya hampir-hampir seperti penantang, tapi hanya akan terjadi konflik langsung.
- Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini, perusahaan pengikut membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembaurang pasar yang
pokok, dan juga pembaruan produk, tingkat harga dan saluran distribus.
Perusahaan pengikut dengan strategi ini bisa diterima oleh market
leader,karena program pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena
pangsa pasar si pengikut turut membantu si pemimpin untuk tidak dianggap
sebagai monompoli pasar.
Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa
hal yang dilakukan market leader, namun pada hal-hal yang lain
perusahaan berjalan sendiri. Perusahaan ini mungkin sangat inovatif,
walaupun demikian, ia menghindari persaingan langsung dan mengikuti
banyak strategi pemimpin pasar yang jelas akan menguntungkannya.
Perusahaan semacam ini sering tumbuh untuk menjadi penantang pasar di
kemudian hari.
Ada bentuk spesifik pengikut pasar yang sangat parasitis dan sedang
mengangkat penerapannya di pasar tingkat dunia. Ini adalah
perusahaan-perusahaan tiruan, atau “jiplakan” produk yang populer di
dunia.
4. Strategi penggarap relung pasar
Dalam hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan
kecil yang mengkhususkan diri pada sebagian dari pasar dan menghindari
bentrok dengan perusahaan- perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan kecil
ini menempati “relung-relung” pasar yang mereka layani dengan efektif
melalui spesialisasi, dan yang cendrung diabaikan perusahaan- perusahaan
besar.
e. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, kita harus mencari tahu
kekuatan dan kelemahan pesaing. Sebaiknya analisis kekuatan dan
kelamahan dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam mengetahui
kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan
tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi,
pembeli dan pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan
tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang
baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan
posisi tawar pemasok.
1) Ancaman persaingan segmen yang ketat
segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat dan agresif.
2) Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
3) Ancaman produk substitusi
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang actual atau potensial.
4) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar yang kuat atau semakin meningkat.
5) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu
menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan
dan kelemahan masing-masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan
Arthur D. Little, sebuah perusahaan akan menempati satu di antara
enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini :
1. Dominan. Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki pilihan strategis yang luas.
2. Kuat. Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa
membahayakan posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi
jangka panjangnya apa pun tindakan yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan
dan peluang yang ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup
untuk mencapai hasil memuaskan yang bisa terus mempertahankan
dalam bisnis.
5. Lemah Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan,
tetapi ada peluang untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah
atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang. Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada peluang untuk memperbaiki.
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan
analisa persaingan usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview
literatur dari kompetitor , untuk melihat bagaimana mereka
merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public image yang
dibangun.
f. Identifikasi reaksi pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam
merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan
terobosan- terobosan baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.
g. Strategi menghadapi pesaing
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain :
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti :
warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang
dibeli konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
2. Strategi penetapan harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga
merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan pembedaan
penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga adalah salah
satu bagian penting dalam pemasaran.
Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut adalah :
- Mendapat keuntungan maksimum
- Target pengembalian investasi
- Untuk mengurangi persaingan
- Mempertahankan atau memperbaiki market share
3. Strategi promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
adanya permintaan konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat
sekali dengan fungsi penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan
kepemilikan barang atau jasa. Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan
atau mendorong permintaan (creating or stimulation demand) dan mencari
pembeli (finding buyers), promosi dilaksanakan dengan pendekatan
komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive) atau membujuk.
4. Strategi distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang
terlibat dalam proses penyerahan barang dari produsen ke tangan
konsumen, dengan kata lain adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat
menghilangkan jurang pemisah antara produsen dan konsumen.
Sebelum mengemukakan jenis jenis saluran distribusi yang ada, maka
terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis produk yang dihasilkan
perusahaan. Hal ini penting artinya karena dalam pemilihan saluran
distribusi produsen harus berorientasi pada produk yang disalurkan.
0 comments:
Post a Comment